Hello
semua, sekarang gua mau bercerita tentang pengalaman gua semasa SMA. bila
membahas SMA tentu yang terbayang di benak kita adalah kenangan romansa dan
kisah-kisah konyol. masa sma senantiasa berlalu begitu saja dan tak terasa setiap anak
sma harus menghadapi ujian masuk perguruan tinggi. seperti yang kita ketahui
ada 3 jalur masuk kuliah yaitu, SNMPTN (undangan), SBMPTN, dan Mandiri.
Disini
gua mau menceritakan pengalaman gua sewaktu kelas 3. Sewaktu gua duduk di kelas 3, gua memiliki
cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Ada beberapa alasan mengapa gua ingin
menjadi dokter masa itu. Menurut gua dokter itu merupakan profesi yang memiliki
prestise tinggi dan menjanjikan. Selain itu, orang tua gua yang bermimpi untuk
memiliki anak seorang dokter. Atas dasar itulah gua akhirnya memilih kedokteran
sebagai pilihan pertama gua saat ingin mengikuti tes SNMPTN atau jalur
undangan. meskipun gua menyukai pelajaran biologi, gua juga cukup menikmati ilmu fisika. Bisa dikatakan hal ini terjadi berkat guru Fisika gua di kelas 2 SMA. Sebelumnya gua menganggap ilmu fisika tidaklah menarik dan merepotkan. akan tetapi semua itu seakan menghilang berkat guru tersebut. Dia selalu mengajarkan konsep yang konkret dan tanpa gua sadari gua kagum sama ilmu fisika. oleh karena itulah akhirnya gua memilih teknik mesin sebagai pilihan kedua
dan ketiga gua di seleksi SNMPTN masa itu.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga akhirnya pengumuman snmptn pun datang. jujur gua deg-degan banget sewaktu ingin membuka pengumuman SNMPTN. tapi rasa gugup itu akhirnya terkalahkan oleh rasa penasaran gua dan akhirnya gua membuka website tersebut. setelah gua bukaa.. Gua dinyatakan lulus di teknik
mesin univ. XXX. Saat itu juga secara spontan gua berteriak kencang "Alhamdulillah" namun disaat bersamaan Gua bingung antara senang dan sedih karena gua tidak diterima di jurusan Kedokteran. hal itu membuat mimpi gua untuk
menjadi dokter akhirnya pupus. meskipun begitu akhirnya gua memilih untuk mengikuti
kuliah di jurusan tersebut karena gua takut untuk takabur bila membuang kesempatan
itu. Jujur saja pada masa itu gua merasa aman karena gua sudah diterima di perguruan tinggi negeri sedangkan teman-teman gua masih berjuang di SBMPTN. Pada masa-masa gabut itu jujur gua masih sering nongkrong di gane*ha Oper*tion tiap hari. Gua ikut belajar sama temen-temen gua yang masih berjuang di SBMPTN sampai waktunya tes tiba. sebulan dari itu pengumuman SBMPTN pun keluar. Banyak temen gua yang diterima dan banyak pula yang kurang beruntung. meskipun temen gua lulus SBMPTN jujur waktu itu gua iri sama beberapa teman gua. sebut aja dia si A dan si B. Si A dan si B berada di kelas yang sama dengan gua. Jujur gua kagum sama sikap mereka. Mereka berani bermimpi tinggi. Hal yang gua kagumi bukanlah karena mereka berani bermimpi tinggi, melainkan sikap mereka yang ambisius dan berdedikasi untuk mimpinya tersebut. Mereka sekarang berada di ITB dan masih berkomunikasi baik dengan gua dan gua menghormati mereka. Dulu sewaktu di bangku SMA mereka tidak ragu menyatakan bahwa mereka ingin berkuliah di ITB meskipun beberapa teman kelas jujur menurut gua memandang remeh impian mereka itu. akan tetapi mereka tetap percaya pada mimpinya tersebut dan berhasil membungkam kami saat pengumuman SBMPTN tiba. Gua yang pengecut untuk bermimpi tinggi seakan merasa kalah dari mereka. Gua iri setengah mati sama mereka bahkan sampe ngerasa rendah dibanding mereka. selain mengikuti snmptn gua juga mencoba peruntungan di tes kedinasan STAN.
Gua ikut tes bersama temen-temen les bahasa inggris gua. Sebelumnya gua
menganggap ikut tes STAN itu cuma iseng-iseng aja. Dan gataunya gua malah lolos
tes pertama. Setelah lolos tes pertama, hal yang awalnya iseng malah menarik perhatian
gua untuk serius di bidang itu. Gua mulai latihan berlari untuk tes kedua STAN.
Akhirnya tes pun usai dilaksanakan dan gua menunggu hasilnya. Tak lama dari itu
muncul hasil pengumuman tes. Temen-temen gua lolos semua, sedangkan gua ?? gua gagal. Gua depresi
karena menganggap usaha gua yang dahulu gua lakukan semasa sma terasa sia-sia. Temen-temen
gua lolos dan gua Cuma bisa ngucapin selamat. Jujur gua sangat iri terhadap keberhasilan teman gua yang lolos pada masa itu. Gua menganggap tuhan itu tidak adil
terhadap gua. Usaha gua untuk bimbel, les dan kegiatan lainnya semasa sma
terasa seperti sia-sia. semasa kelas 2 SMA, 7 hari dalam seminggu gua berisi les dan kursus. tidak ada waktu untuk bermain seperti remaja lainnya. gua berupaya gua untuk menyingkirkan ego untuk bermain dan bersikap
santai semasa SMA akan tetapi semua itu seakan menghianati gua. Semenjak itu gua akhirnya tidak
percaya kata-kata bijak bahwa tuhan itu adil. menurut gua tuhan tidaklah adil. itu yang gua percaya pada saat itu dan juga gua tidak percaya bahwa tiap
usaha akan mendapatkan hasil yang setimpal.
Singkat cerita akhirnya gua pun menjalani
kehidupan kampus gua di teknik mesin. Jujur saja bila ada orang yang mengatakan
kehidupan kampus di teknik itu keras, maka bisa gua nyatakan itu bener. Tugas,
ospek, dll lumayan berat namun gua cukup menyukai dunia teknik mesin. selain materinya yang lumayan klop dengan gua, teman-teman gua di kampus juga sangat baik kepada gua meskipun kadang gua cuek. gua bersyukur pernah berkuliah disana. Meskipun gua
merasa nyaman di kampus ini, gua masih kepikiran tentang temen-temen SMA gua
yang berhasil masuk kedinasan atau perguruan tinggi favorit. Hal itu mengganggu gua karena
prestasi gua di sekolah tidak jauh berbeda dari mereka, namun mengapa gua Cuma segini
? Gua kecewa terhadap sikap gua sewaktu SMA dulu. Gua seakan bergantung kepada SNMPTN dan takut untuk berjuang di SBMPTN. itulah alasan gua gagal pada masa itu. Sedangkan teman-teman gua, mereka berambisi untuk menghadapi segala ujian demi mimpi mereka.
Gua yang merasa depresi waktu itu sampai bertanya kepada bokap gua “apakah tuhan memang tidak adil? Kakak(panggilan
gua dirumah) udah usaha maksimal namun mengapa semua malah hasilnya nihil? Bila
tuhan tidak memberikan hasil sesuai usaha, lantas untuk apa saya berupaya di masa
SMA ini ?”. bokap gua menjawab “tiap orang memiliki garis hidup berbeda. Itulah
yang namanya takdir. Papa juga punya temen seperti itu. Hidup santai tetapi
kaya. Tetapi apakah papa harus iri? kan tidak begitu. Papa tetep menjalani
hidup dengan optimis bahwa tuhan itu maha baik dan bila segini rezeki yang kita
punya maka syukurilah. Setiap kesulitan masa kini pasti ada hikmahnya, Papa percaya itu".
akan tetapi Karena ketidakpuasan gua, gua akhirnya
memutuskan untuk mencoba tes lagi tahun depan. Gua beranikan diri kepada papa
gua untuk meminta les bimbel. Sebenarnya permintaan itu merupakan permintaan
tak tau diri. Mengapa demikian? Gua semasa SMA sudah les selama 3 tahun berturut turut dan setelah lulus pun masih ingin membebani orang tua gua dengan biaya les lagi. padahal masa itu
kondisi ekonomi kami sedang tidak baik karena gua dan adek gua baru aja menghabiskan uang banyak untuk uang UKT dan uang sekolah dia. Jujur aja gua sewaktu meminta les gua ragu. "akankah usaha gua ini akan menjadi usaha yang sia-sia? dan bila begitu bagaimana gua menatap orang tua gua karena kegagalan gua. Satu hal yang gua takutin cuma satu yaitu orang tua gua kecewa terhadap gua. Dengan niat dan mimpi untuk bisa setara dengan teman sma gua yang dulu akhirnya gua berbicara kepada bokap. Gua bersyukur bokap gua adalah orang yang mendukung impian gua. Dia selalu menjadi cahaya saat gua menemukan kegelapan. Dia rela bekerja
lebih keras dari biasanya untuk mencari dana les gua. Melihat semangat kerja ia lah gua menjadi mawas diri dan merasa malu bila gua tidak berusaha keras.
Akhirnya papa berhasil mendapatkan
dana dan gua mulai mengikuti les. Berat memang rasanya membagi waktu kuliah dan belajar
untuk tes lagi. Tapi rasa penasaran akan kemampuan gua dan rasa iri gua terhadap keberhasilan teman-teman gua memacu
gua untuk tetap semangat belajar. Selain belajar gua selalu mengikuti Try out akbar yang diadakan di daerah gua. tujuannya adalah sebagai tolak ukur belajar gua. gua selalu memantau perkembangan nilai TO dan beruntungnya gua masih punya buku GO gua sewaktu SMA. hal itu memudahkan gua untuk mencatat pencapaian nilai gua dan memudahkan untuk membuat grafik perkembangannya. perlu diketahui nilai TO gua tidak selalu naik bahkan sering kali turun. Tapi gua selalu berupaya untuk memperbaikinya meskipun gua gatau apakah nantinya akan meningkat. Gua konsul hampir tiap hari demi dapet ilmu lebih agar nilai gua bisa meningkat pada TO selanjutnya. Gua percaya kalau setiap impian pasti dapat dicapai dengan usaha keras.
Akhirnya sampai juga masa tes SBMPTN 2018. Segala persiapan udah gua lakuin. Gua les, belajar begadang sambil denger musik rock, mencatat pencapaian, dan belajar untuk kuliah. segalanya udah gua upayakan dan akhirnya Gua berserah diri kepada tuhan.
“Ya tuhan tolong aku, kali ini bantu aku mewujudkan impianku. aku ingin membanggakan orang tuaku dan mengangkat derajat keluargaku. Aku percaya engkaulah sang penolong setiap mahluk di bumi ini” ucapku dalam doa.
Tuhan menjawab doa itu ketika pengumuman SBMPTN tiba. Akhirnya usaha gua terbayarkan. Gua dinyatakan lolos di pilihan pertama T. Mesin Universitas Indonesia. Gua bersyukur ternyata tuhan menjawab doa dan upaya gua untuk meraih impian gua. Akhirnya gua percaya bahwa setiap kejadian atau kesulitan yang kita alami akan ada hikmah dibaliknya.
Akhirnya sampai juga masa tes SBMPTN 2018. Segala persiapan udah gua lakuin. Gua les, belajar begadang sambil denger musik rock, mencatat pencapaian, dan belajar untuk kuliah. segalanya udah gua upayakan dan akhirnya Gua berserah diri kepada tuhan.
“Ya tuhan tolong aku, kali ini bantu aku mewujudkan impianku. aku ingin membanggakan orang tuaku dan mengangkat derajat keluargaku. Aku percaya engkaulah sang penolong setiap mahluk di bumi ini” ucapku dalam doa.
Tuhan menjawab doa itu ketika pengumuman SBMPTN tiba. Akhirnya usaha gua terbayarkan. Gua dinyatakan lolos di pilihan pertama T. Mesin Universitas Indonesia. Gua bersyukur ternyata tuhan menjawab doa dan upaya gua untuk meraih impian gua. Akhirnya gua percaya bahwa setiap kejadian atau kesulitan yang kita alami akan ada hikmah dibaliknya.
untuk teman-teman yang membaca cerita ini, Ada beberapa
hal yang mau gua tegasin ke kalian yang saat ini belum berhasil SBMPTN atau tes
kedinasan.
1. Jangan berputus asa. Tetaplah bersemangat menjalani hidup ini. bila lu iri karena temen lu lebih dulu maju maka ingatlah ini : "Tiap orang berjalan
dengan tempo berbeda dan dapat sampai tujuan yang sama". Lu akan tetap
mendapatkan mimpi lu asalkan lu tetap percaya pada mimpi lu dan tetap berlari
menghampirinya. JANGAN NYERAH !! Tuhan sedang menguji keteguhan lu. Lu bisa
memenangi hal itu dengan doa dan upaya percaya sama gua.
2.
Biar saja
upaya mencapai mimpi mu itu berat. Pejamkanlah mata mu sejenak saat kau lelah
mengejarnya, lalu bayangkanlah impianmu sudah di depan mata. Percayalah Jalanmu tinggal sedikit lagi. maka bertahanlah!!
3.
Percayalah
terhadap tuhan. Hidup memang tidak adil, namun ketidakadilan itu adil. Ia berlaku
untuk setiap manusia yang hidup di dunia. Gua percaya tuhan menciptakan kita
untuk selalu berusaha dalam mimpi kita dan ia maha baik untuk membantu tiap
mahluknya.
Kereeeennnnn... terlepas dari semua kejadian ini semoga untuk kedepannya tetap menginspirasi yaaaa..
BalasHapusSemangat!! >.<
Terus semangat dan tetap rendah hati, mskpun lu suka gw blgin maruk wkwk.. Alhamdulillah tp gw ikut seneng, jan buru2 ninggalin kampus lama,tnggu beasiswa turun ya wkwk
BalasHapusSrius Bagus banget. Sangat memotivasi.
BalasHapus